Etika Pada Saat Ditraktir


Hey whats up? hari ini saya akan berbagi postingan yang sederhana dan sepertinya perlu untuk dibahas soalnya ini ada kaitnya dengan keseharian kita. Di postingan kali ini saya mau berbagi tentang etika ketika ditraktir. Sebelum jauh membahas tentang etika ditraktir yuk, kita cari tahu apa sih traktir dan ditraktir? Terakitr adalah seseorang yang membayar makanan dan minuman di rumah makan dan sebagainya untuk orang lain. sementara itu yang diteraktir adalah seseorang yang dibebaskan tagihan pembayarannya setelah makan dan minum oleh yang mentraktir.

Traktiran

Dalam berteman biasanya kata-kata teraktir memang udah familiar banget, terlebih biasanya kalau ada event-event tertentu yang membuat seseorang itu bahagia dan ingin mengucapkan segala rasa syukurnya dengan cara mentraktir teman-teman dekat. biasanya orang yang akan ditagih untuk bisa mentraktir adalah seseorang yang sedang merayakan ulang tahun, kelulusan, jadian, gajian pertama dan lain sebagainya, untuk itu kita rela meroggoh kocek untuk membuat teman sekitar ikut juga merasakan apa yang kita rasakan. Well... Kita lupakan terkait dengan orang yang mentraktir. sekarang kita bahas si objek "orang yang ditraktir".


Ditraktir itu siapa sih yang enggak mau, betul gak? apalagi kalau diajak ke restoran ternama dan makanannya enak-enak, yap disitu kadang saya merasa senang. tapi pernah gak sih, kalian sadar bahwa ada oknum (Karena tidak semua), ketika diteraktir seperti orang yang tidak sadar diri, bahwa posisinya itu sedang diteraktir temannya. terkadang saat ditraktir dalam 1 meja yang sama, hanya dia yang memesan makanan dan minuman yang berbeda dari yang lain, bisa dikatakan menu makanan dia itu lebih mahal dan enak dibandingkan teman-temannya yang ditraktir. Parahnya lagi kalau, sampai yang mentraktir cuma bisa makan 1 piring berdua sama sahabatnya demi menutupi tagihan pembayaran agar tidak terlalu meledak. #OhDamn Mungkin hal ini terjadi karena menurutnya inikan “ditraktir, wajar kan kalau gue mesen apapun”.  Hello, are you okay? Sadarkah anda bahwa dalam posisi kita sebagai orang yang ditraktir ada beberapa etika yang mestinya kita perhatikan, yuk baca dibawah ini :
  1. Pesanlah makanan yang harganya jangan terlalu mahal. Ketika anda ditanya oleh dia (orang yang mentraktir): "Mau makan apa?", maka akan lebih bijak kalau kita jawab “apa saja terserah kamu” kalau kamu jawab seperti itu, pasti dia akan memesan sesuai dengan uang yang dimiliki, sehingga dia tidak terlalu takut kurang untuk membayar tagihan makanan kita (pastinya dia gak malu). kalau dia jawab lagi "udeeh pilih aja terserah" maka kamu harus memilih menu makanan yang jangan terlalu mahal.
  2. Perlu diperhatikan : Jangan mentang-mentang ditraktir, terus jadi yahudi sewenang-wenang, kalau yang lain makan roti sandwich, jangan pesan tenderloin steak impor. Malah berkesan aji mumpung kek orang gak pernah makan itu. Atau dalam kata lain, jangan pernah pesan makanan dan minuman yang melebihi orang yang teraktir kita. #LookAroundYou
  3. Buat minum, pesan yang standar dan nggak melebihi harga makanan. Ice Lemon Tea atau jus bisa jadi pilihan, selain gak berat di kalori, gak berat di kantong juga.
  4. Kalo mau appetizer atau dessert, pesanlah hanya saat ditawari langsung atau jika setiap orang pesan juga.
  5. Jika ditawarkan makanan per porsi, ambil satu atau secukupnya.
  6. Penting : suatu saat dimasa depan kamu pasti akan menghadapi hal yang sama, menjamu orang adalah bagian dari kebudayaan. Nah gimana rasanya kalo menjamu tamu yang rakus, aji mumpung, dan gak tahu diri dalam memesan? Pasti bete kan? Nah, pastikan kamu nggak jadi orang yang kayak gitu.



Makan nyook?


Itulah penjelasan yang telah penulis jelaskan diatas, semoga apa yang disampaikan bisa bermanfaat untuk kalian. Yang terpenting dari semua ini adalah “sadar diri, kalau lagi ditraktir sama temen”. See u next time, thanks.

Sumber Tips : 
https://hacques.wordpress.com/2009/02/02/etika-finansial…-baca-aja-dulu-laaa…/



3 comments:

  1. Aku mau juga donk d traktir sm yg bikin blog nya.just qiding. Keren karya nya. Slalu menginspirasi byk org. Trnyata ada etika nya jg ya dlm hal sprti itu. Good 👍👍👍

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete

Powered by Blogger.