Bonus Demografi dan Pengaruhnya Terhadap Perekonomian Indonesia

Bonus Demografi dan Pengaruhnya Terhadap Perekonomian Indonesia
Oleh

A’RAAF GAUFAR


Tahukah Anda bahwa penduduk Indonesia berdasarkan proyeksi dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyebutkan bahwa jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2035 mendatang berjumlah 305,6 juta jiwa? Jumlah ini meningkat 28,6% dari tahun 2010 yang sebesar 237,6 juta jiwa. Dengan meningkatnya jumlah penduduk pada tahun 2035 tentu akan menyebabkan Negara Indonesia menjadi negara ke-5 yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia. Apakah hal ini menjadi sebuah keuntungan atau bahkan bencana bagi Negeri ini, Berdasarkan peningkatan jumlah penduduk yang telah dijelaskan diatas. Indonesia mengalami peningkatan jumlah penduduk yang diimbangi dengan meningkatnya penduduk berusia produktif (usia 15 tahun sampai 65 tahun). Menurut Armida "Indonesia telah memasuki zona bonus demografi (rasio ketergantungan terhadap penduduk, tak produktif) sejak memasuki tahun 2012, yakni 49,6% maka dengan dasar itulah penduduk Indonesia yang peroduktif lebih banyak daripada penduduk yang tak produktif.

Sebelum jauh membahas tentang Bonus demografi, Penulis akan menjelaskan terkait dengan pengertian bonus demografi terlebih dahulu. Bonus Demografi adalah Bonus yang dirasakan oleh suatu negara dimana penduduk dengan usia produktif lebih mendominasi dibanding usia penduduk nonproduktif. Dalam pengertian lain menyebutkan bonus demografi adalah keuntungan ekonomis yang disebabkan oleh menurunnya rasio ketergantungan sebagai hasil proses penurunan fertilitas jangka panjang.

The Windows Of Opportunity atau bonus demografi merupakan kesempatan yang terjadi pada suatu negara yang hanya terjadi satu kali saja bagi setiap penduduk disuatu negara. Bonus Demografi terjadi di Indonesia karena terjadinya proses transisi demograsi yang berkembang sejak beberapa tahun lalu yang dipercepat oleh keberhasilan dalam menurunkan tingkat fertilitas (kelahiran hidup), meningkatkan kualitas kesehatan dan suksesnya program pembangunan sejak era Orde Baru Hingga Saat ini. Keberhasilan Indonesia mendapatkan Bonus Demografi tidak terlepas dari adanya program pemerintah melalui BKKBN untuk mensosialisasikan program KB kepada masyarakat selama berpuluh-puluh tahun lamanya sehingga mampu menggeser penduduk berusia di bawah 15 tahun (anak-anak dan remaja) yang awalnya besar di bagian bawah piramida penduduk Indonesia ke penduduk berusia lebih tua (produktif 15-64 tahun).


Struktur piramida yang “menggembung di tengah"

Struktur piramida yang “menggembung di tengah” semacam ini menguntungkan, karena dengan demikian beban ketergantungan atau dukungan ekonomi yang harus diberikan oleh penduduk usia produktif kepada penduduk usia anak-anak (di bawah 15 tahun) dan tua (di atas 64 tahun) menjadi lebih ringan. Adanya Bonus demografi tentu mempengaruhi jalannya perekonomian bangsa menjadi lebih menguntungkan, hal ini dikarenakan Indonesia merasakan keuntungan pada usia produktif di Indonesia lebih banyak dibanding usia nonproduktif. Ini merupakan kesempatan yang harus dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk dapat meningkatkan produkifitas dan pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia, sehingga hadirnya bonus demografi ini tidak hanya menjadi bonus dalam jumlah penduduk muda saja akan tetapi mampu mengimbangi antara Jumlah penduduk usia muda dan pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan oleh usia produktif di Indonesia.

Bonus demografi dapat dirasakan keuntungannya apabila tingkat usia produktif memiliki lapangan pekerjaan. Inilah salah satu Pekerjaan Rumah bagi pemerintah kita dalam menangani masalah ini, apakah pemerintah mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi penduduk usia produktif dengan jumlah lapangan pekerjaan yang seimbangan dengan jumlah penduduk produktif yang ada. apabila masalah ini tidak dapat ditangani oleh pemerintah maka bonus demografi hanyalah bonus dalam arti "unggul dalam angka usia produktif saja"dan bonus demografi hanya sebagai ledakan pengangguran usia produktif.


Sumber :


  1. Hukum Online, Bonus Demografi Berpotensi Tumbuhkan Ekonomi, diakses dari http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt52f4d97aa7ea3/bonus-demografi-berpotensi-tumbuhkan-ekonomi. Pada tanggal 15 Juni Jam 3.00 Wib.
  2. Yuswo Hady, Bonus Demografi, diakses dari http://www.yuswohady.com/2012/11/17/bonus-demografi/, pada tanggal 15 Juni 2016, Jam 2.09 Wib.

No comments:

Powered by Blogger.