KESEJAHTERAAN PENDUDUK MENGHADAPI TANTANGAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA

Kesejahteraan Penduduk Menghadapi Tantangan Pembangunan Di Indonesia

Oleh

A’raaf Gaufar

 

Hakekat pembangunan adalah pembangunan Manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh Masyarakat Indonesia. Ini berarti bahwa pembangunan mencangkup: pertama, kemajuan lahiriah seperti pangan, sandang, perumahan dan lain-lain; kedua, kemajuan batiniah seperti pendidikan, rasa aman, rasa keadilan, rasa sehat; dan ketiga, kemajuan yang meliputi seluruh rakyat sebagaimana tercermin dalam perbaikan hidup berkeadilan sosial.

Karena luasnya ruang lingkup pembangunan, maka pencapaiannya dilakukan secara bertahap tetapi simultan. Pada tiap-tiap tahap diharap dapat dicapai keselarasan dalam kemajuan lahiriah dan batiniah yang merata mencangkup seluruh rakyat, dengan kadar keadilan sosial yang diharapkan meningkat. Dengan begitu pembangunan adalah suatu proses yang berjalan terus-menerus. Untuk mencapai hasil maksimal, maka sumber pembangunan yang tersedia perlu digunakan secara berencana dengan memperhatikan skala prioritas pada kurun waktu tertentu.

Dalam proses pembangunan berencana diusahakan agar setiap tahap memiliki kemampuan menopang pembangunan dalam tahap berikutnya. Karena itu di samping usaha meningkat kemajuan menjadi penting pula usaha memantapkan kemajuan yang sudah dicapai.

Tiap kurun waktu melahirkan rencana strategis yang memuat ikhtiar mengatasi tantangan-tantangan yang diperkirakan timbul dalm kurun waktu itu. Karena masyarakat mengalami pertumbuhan dinamis maka sifat tantangan turut tumbuh, sehingga mempengaruhi urutan prioritas dalam usaha pembangunan. Sungguhpun begitu namun garis-perkembangan trend tetap tertuju pada peningkatan kemajuan dan batiniah beserta matra pemerataannya berkeadilan sosial[1].

 

Orientasi pada Penduduk dan Masyarakat

Provinsi

Populasi

Jawa Barat

43.1

Jawa Timur

37.5

Jawa Tengah

32.4

Jawa Utara

13.0

Banten

10.6

Sumber : Badan Pusat Statistik, Population Cencus 2010

Tingkat pertumbuhan populasi Indonesia antara tahun 2000 dan 2010 adalah sekitar 1.49 persen per tahun. Pertumbuhan tertinggi terjadi di propinsi Papua (5.46 persen), sementara pertumbuhan populasi terendah terjadi di propinsi Jawa Tengah (0.37 persen). Program Keluarga Berencana (KB) dikoordinasi oleh institusi pemerintah, yaitu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Program KB dimulai pada tahun 1968 semasa pemerintahan presiden Suharto dan sampai saat ini masih diteruskan oleh presiden penerusnya. Program ini memegang strategi penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia karena pertumbuhan populasi yang rendah akan menyebabkan tingkat PDB per kapita yang lebih tinggi, yang juga akan meningkatkan pendapatan, tabungan, investasi serta menurunkan tingkat kemiskinan. Pertumbuhan populasi diperkirakan sebesar sekitar 1.4 persen pada tahun 2012,

Menurut proyeksi yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan memilik populasi absolut Indonesia di masa depan, maka negeri ini akan memiliki penduduk lebih dari 250 juta jiwa pada tahun 2015, kemudian akan menjadi  270 juta jiwa pada tahun 2025. Bahkan diperkirakan penduduk Indonesia akan mencapai 285 juta jiwa pada tahun 2035 dan 290 juta jiwa pada tahun 2045. Baru setelah 2050 populasi Indonesia akan berkurang. Menurut proyeksi PBB pada tahun 2050 dua pertiga populasi Indonesia akan tinggal di wilayah perkotaan.

Sejak 40 tahun yang lalu Indonesia sedang mengalami sebuah proses urbanisasi yang pesat. Sekarang sekitar separuh dari jumlah total penduduk Indonesia tinggal di wilayah perkotaan. Proses ini menunjukkan perkembangan positif bagi perekenomian Indonesia karena urbanisasi dan industrialisasi akan membuat pertumbuhan ekonomi lebih maju dan menjadikan Indonesia negeri dengan tingkat pendapatan menengah ke atas.

 

1995

2000

2005

2010

2050

Populasi Rural
 (persentase populasi total)

64

58

52

46

331

PopulasiKota
 (persentase populasi total)

36

42

48

54

671

Sumber: Bank Dunia

Salah satu kekuatan penting dalam komposisi demografi Indonesia yang memiliki hubungan dengan perekenomian adalah penduduk usia muda yang ada di Indonesia. Mereka adalah kekuatan kerja (asal ada cukup banyak kesempatan kerja). Rata-rata usia penduduk Indonesia adalah 28.2 tahun (perkiraan tahun 2011). Ini adalah median age yang berarti separuh dari populasi Indonesia berusia 28.2 tahun lebih dan separuhnya lagi umurnya di bawah 28.2 tahun. Mengenai jenis kelamin, rata-rata median age wanita di Indonesia adalah 28.7 tahun, sementara median age pria lebih muda setahun (27.7 tahun).   

Usia

Persentase gabungan total populasi

Pria    (absolut)

Wanita  (absolut)

0 – 14 Tahun

27.3

34,165,213

32,978,841

15 – 64 Tahun

66.5

82,104,636

81,263,055

65 Tahun Ke Atas

6.1

6,654,695

8,446,603

Source: CIA World Factbook

Pada tahun 2010, sekitar 19 persen penduduk Indonesia adalah anak yang umurnya di bawah sepuluh tahun, sekitar 37 persen di bawah dua puluh tahun dan sekitar setengah populasi Indonesia berusia di bawah tiga puluh tahun. Angka-angka ini menunjukkan - dari perspektif demografis - bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam hal produktifitas dan kreatifitas[2].

Secara umum tampaklah bahwa hal pokok yang perlu untuk menjawab tantangan pembangunan terletak pada perombakan struktur ekonomi Indonesia, yang terlalu berat pada pertanian dan pengolahan bahan mentah, berorientasi ke luar dan peka terhadap gejolak perubahan harga di pasaran dunia. Karena itu, secara bertahap struktur ekonomi indonesia perlu diubah dalam tahap-tahap pembangunan berencana sehingga landasan ekonomi semakin lebar.

Perkembangan struktur ekonomi tertuju pada struktur yang lebih berimbang antara sektor pertanian dan pengolahan bahan mineral, sektor industri dan sektor jasa. Pola ini sekaligus memungkinkan kita membendung pengaruh faktor-faktor luar-negeri serta mengurangi ketergantuangan kita pada perkembangan dan gejolak ekonomi Internasional. Pola ini juga membuka kemungkinan untuk memperbesar daya tampung ekonomi untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja dalam kegiatan yang beraneka ragam, proses ini memerlukan keserasian gerak dengan perkembangan pendidikan dan latihan ketrampilan.

Perombakan struktur ekonomi juga disertai perombakan struktur lapangan kerja, dan dengan begitu juga mengubah struktur kehidupan masyarakat kita. Masyarakat akan mengenal kelompok kerja yang lebih banyak dengan mata-pencaharian yang beraneka ragam, berkisar pada bidang pertanian dan pertambangan, Industri dan bidang jasa dalam perbandingan yang seimbang. Profesi baru timbul, profesi yang dulu dianggap penting mungkin nanti dinilai lain. Dengan kelompok dan profesi masyarakat baru timbul sistim nilai baru. Proses perubahan sistem nilai bisa menimbulkan suasana yang kurang menentu.

Pola pembangunan Indonesia juga sangat dipengaruhi oleh situasi kepadatan penduduk yang timbul di pulau Jawa dan beberapa wilayah lainnya. Karena itu maka timbul kebutuhan menanggapi serba kepadatan ini. Kota-kota kecil berkembang jadi kota besar, desa kampung tumbuh menjadi kota kecil. Proses ini disertai keperluan membangun sentra-sentra pemukiman yang ditunjang dengan prasarana dan saran ekonomi serta sosial.

Dari keseluruhan ini terlihatlah, bahwa pembangunan mengandung dalam dirinya unsur perubahan besar, perubahan struktur ekonomi, perubahan struktur sosial, perubahan fisik wilayah, perubahan pola konsumsi, perubahan sumber alam dan lingkungan hidup, perubahan teknologi, perubahan sistem nilai kebudayaan, perubahan ini adalah akibat dari proses pembangunan. Tetapi perubahan juga membawa kerawanan, sehingga dalam pembangunan ini lahir pula potensi kerawanan. Dalam hubungan ini maka pemahaman analisa pembangunan ekonomi yang memperhitungan pengembangan lingkungan hidup dan mampu melukiskan trend perkembangan perubahan ke masa depan, sangat perlu untuk mencegah membesarannya kerawanan dan sekaligus meningkatkan kemampuan dan ketangguhan bangsa kita dalam perkembangan bangsa sebagai wujud kedewasaan Kerahanan Nasional bangsa kita.

Daftar Pustaka

1.    Salim, Emil. 1986. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Jakarta:LP3S

2.    Indonesia Invenment, 2012, Penduduk Indonesia, http://www.indonesia-investments.com/id/budaya/demografi/item67



[1] Emil Salim, Pembangunan Berwawasan Lingkungan, LP3S, Jakarta, 1986, hlm.5

[2] Indonesia-Investmentrs, Penduduk Indonesia, diakses dari www.indonesia-investments.com/id/budaya/demografi/item67.html, pada tanggal 19 Februari pukul 09.00 Wib

2 comments:

  1. Apakah blog ini diikutsertakan dalam sayembara blog kependudukan bkkbn tahun 2016?
    Sangat menginspirasi sebagai bahan materi blog saya: inspirasitriloginegeri.blogspot.com

    Mohon berkunjung dan memberikan tanggapan
    Terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Blog ini, khususnya materi ini tidak sedang di lombakan. senang bila menginspirasi Anda sebagai bahan materi blog.
      Saya Runner Up Syembara blog pada lomba blog kependudukan tahun 2014 silam yang diadakan oleh BKKBN pusat. Senang berjumpa dengan Anda.

      Delete

Powered by Blogger.