Pentingnya Menanamkan Kejujuran Terhadap Anak Sejak Dini Agar Terhindar Dari Tindakan Korupsi

Korupsi, satu kata yang membuat setiap orang yang mendengarnya tentu akan marah dan kesal. Bagaimana tidak tindakan korupsi tentu berakibat pada kerugian bagi orang lain dan mendapatkan keuntungan bagi setiap pelakunya. Banyak yang telah terjadi korupsi yang dilakukan oleh para pejabat kita sehingga negara kita mengalami kerugian yang luar biasa. Negara kita saat ini memang masih di isi oleh pejabat-pejabat yang sebagaian masih belum sadar akan ruginya negara ini bila terus di korupsi. yang kita bisa harapkan adalah bagaimana kelak negara ini di pegang oleh pemuda indonesia atau anak-anak kita kedepannya menjadi pemimpin atau pejabat-pejabat negara dikemudian hari menjadi lebih baik dari sekarang.


Untuk itu cara yang bisa kita lakukan agar meminimalisir prilaku korupsi di Negara ini untuk kedepannya, tentu harus diawali dari kita sendiri dan keluarga kita terlebih dahulu yang mana kita mengajarkan kepada orang-orang disekitar kita untuk menjauhi tindakan korupsi mulai dari cara yang sederhana. Berbicara masalah trik dan tips untuk bisa menanamkan pendidikan antikorupsi sejak dini untuk anak atau adik-adik kita dirumah tentu perlu membutuhkan prilaku nyata dari kita sebagai orang tua ataupun kita sebagai kaka untuk senantiasa memberikan contoh yang baik.

       Terkadang di rumah kita sering sekali bertindak tidak jujur kepada anak/adik kita, seperti memberikan janji kepada anak/adik jika melakukan sesuatu maka akan diberikan hadiah, dan setelah si anak/adik telah melakukannya, ternyata kita tidak memberikan apa yang semestinya kita berikan (Ingkar janji). Tindakan seperti ini sering terjadi di dalam keluarga kami, dan saya ingat sekali ketika Ayah saya memberikan janji kepada saya :

             “Nak, kalau kamu bisa masuk 5 besar peringkat kelas, nanti ayah janji untuk membelikan handphone baru untuk kamu” 

Ketika saya bisa lakukan apa yang ayah saya minta ternyata tidak ada hadiah yang saya dapat. Hal seperti ini terkadang sering terjadi di dalam keluarga kami. Sehingga tindakan yang secara tidak langsung memberikan dampak negatif kepada psikologis anak. Anda tahu bagaimana ketika seorang anak di janjikan untuk mendapatkan sesuatu tapi tidak di kasih setelah ia melakukan apa yang diminta oleh orangtuanya, pasti akan merasa kecewa dan marah. Bukan hal yang tak mungkin di kemudian hari ketika si anak mulai tumbuh menjadi dewasa bisa melakukan hal yang serupa seperti apa yang ia telah rasakan di keluarganya. 

           Untuk itu orangtua dirumah harus mampu memberikan contoh yang nyata, contoh yang benar-benar bisa mengajarkan kepada anak untuk bertindak jujur. Jujur adalah modal utama anak agar dapat terhindar dari perbuatan korupsi. Seperti yang telah saya contohkan diatas seharusnya orangtua tidak boleh berbohong kepada anaknya, ingat anak akan melihat dan akan meniru apa yang orangtua lakukan dirumah. Saya, sebagai anak dari ayah saya yang pernah diperlakukan tidak jujur seperti itu berdampak kepada saya yang terkadang saya melakukan hal yang sama kepada adik saya dirumah :

Suatu ketika saya menyuruh adik saya untuk memijat saya, akan tetapi adik saya tidak mau untuk melakukan hal itu dan akhirnya saya coba berjanji manis kepada adik saya nanti setelah selesai memijat akan kaka kasih uang 5 ribu rupiah dan akhirnya saya tak memberikan yang seharusnya menjadi haknya” 

Kecewa yang dirasakan adik saya setelah tahu ternyata saya tidak memberikan upah kepada adik saya dan dampaknya adalah ketika saya meminta adik saya untuk melakukan hal serupa adik saya tidak mau melakukannya lagi. Disini membuktikan bahwa kepercayaan itu mahal, sekali saja bertindak tidak jujur maka akan di cap sebagai seseorang yang pembohong.

Maka dari itu begitu pentingnya berprilaku jujur terhadap orang sekitar kita. Dari hal yang kecil saja tidak bisa dilakukan dengan jujur bagaimana dengan melakukan sesuatu yang cangkupannya lebih besar seperti menjadi pejabat atau orang-orang penting di pemerintahan?, yang ada hanya mampu berjanji manis saja tanpa bisa merealisasikan apa yang pernah diucapkan ketika awal memulai menjadi pejabat negara.

Orangtua adalah guru dirumah, orangtua memiliki waktu lebih banyak dibandingkan guru disekolah untuk memberikan ilmu atau nilai-nilai integritas kepada anak. Disinilah kesempatan orangtua ketika anak sedang dirumah ajarkan dengan baik tentang kejujuran dan contoh yang baik kepada anak, karna ketika kita ingin anak atau adik kita menjadi penerus bangsa yang antikorupsi maka kita sebagai orang yang dewasa harus mampu menjadi pionir untuk anak atau adik kita dengan berprilaku baik tanpa harus berbohong. Berbohong adalah awal dari korupsi, sekali saja berbohong maka akan terus berbohong untuk kesekian kalinya, yang lebih parahnya lagi adalah ketika sudah membohongi kepercayaan rakyat yang mana diawal sudah berkata “Katakan tidak pada korupsi” ternyata malah korupsi. 

Sebagai penutup di artikel ini saya teringat dengan quote yang mengingatkan kepada kita bahwa pentingnya berprilaku jujur. 


"Jadikan dirimu sebagai orang yang jujur; dengan begitu kau akan yakin bahwa sedikit sekali bajingan di dunia ini." (Thomas Carlyle)


#GakPakeKorupsi 
#Parentingantikorupsi, 

4 comments:

  1. Saya punya artikel yang relevan dengan artikel kamu ini. Mau nggak kalau kita saling link artikel? Biar saling memperkuat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya boleh-boleh saja om. Silahkan tinggalkan url blognya om disini (o)

      Delete
    2. Terima kasih ya. :-)

      http://www.kontakmedia.com/2015/11/pengertian-artikel-orisinil-dan-kegunaannya.html

      Delete
  2. Stadment saya sendiri: Perilaku jujur itu merupakan syarat wajib untuk menghindari korupsi betul yg dikatakan admin td. Jujur itu mudah diucapkan namun sulit tuk dilakukan. Bersikap jujur butuh keberanian dan ketegasan. Dg jujur akan berdampak positif kepada kita baik secara langsung maupun tidak.

    Artikel admin cukup relevansi :-) kejujuran memang kudu di tanam sejak dini apalagi tuk anak balita sgt & harus sekali .

    ReplyDelete

Powered by Blogger.