Pengaruh Pertambahan Penduduk Terhadap Keseimbangan Lingkungan & Kelestarian Alam

Oleh: A'raaf Gaufar


Salah satu isu strategis yang penting adalah ledakan penduduk. Hal ini akan terus menjadi perbincangan hangat di berbagai belahan dunia. Pertambahan penduduk makin tidak sebanding dengan daya dukung lingkungan alam. Kondisi ini dikhawatirkan, tidak hanya dapat menimbulkan krisis pangan tapi juga krisis lingkungan hidup.

Merujuk pada teori  Thomas Robert Malthus (1766-1834) yang menyatakan bahwa peningkatan produksi pangan mengikuti deret hitung dan pertambahan penduduk mengikuti deret ukur, sehingga manusia pada masa depan mengalami ancaman kekurangan pangan. Teori Malthus jelas menekankan pentingnya keseimbangan pertambahan  penduduk dengan batas ambang lingkungan, agar tidak menjadi beban lingkungan dan daya tampungnya.

Hampir setiap tahun masyarakat mengalami musibah bencana alam, baik tanah longsor, banjir, angin beliung, letusan gunung berapi dan lain-lain. Di lain pihak sering terdengar adanya kekeringan dan serangan wabah hama yang merugikan petani. Ini merupakan fenomena bahwa keseimbangan alam telah terganggu sehingga iklim pun mengalami pergeseran di luar prediksi manusia.

Definisi Pertambahan Penduduk

Pertambahan Penduduk adalah bertambahnya jumlah penduduk yang mulai tidak di imbangi dengan kebutuhan pokok yang tersedia di suatu wilayah. hal Ini berarti bahwa pertambahan yang mencangkup : pertama, kemajuan lahiriah seperti pangan, sandang, perumahan, dan lain-lain, kedua, kemajuan batiniah seperti pendidikan, rasa aman, rasa keadilan, rasa sehat; dan ketiga, kemajuan yang meliputi seluruh rakyat sebagaimana tercermin dalam perbaikan hidup berkeadilan sosial.
Karena luasnya ruang lingkup pertambahan, maka pencapaiannya dilakukan secara bertahap tetapi simultan. Pada tiap-tiap tahap diharapkan dapat dicapai keselarasan dalam kemajuan lahiriah dan batiniah yang merata mencangkup seluruh rakyat, dengan kadar keadilan sosial yang meningkat. Namun pertambahan penduduk berjalan terus-menerus, sehingga diperlukan pengendalian agar berada dalam keseimbangan dengan lingkungan alam. Untuk mencapai keseimbaangan itu diperlukan perencanaan yang sistematis dan konsisten. Maka apakah sistem Keluarga Berencana (KB)  yang dikembangkan pemerintah telah memenuhi kebutuhan dan prinip-prinsip pengendalian?.

Masyarakat mengalami pertambahan dinamis, maka sifat tantangan turut tumbuh, sehingga mempengaruhi urutan prioritas dalam usaha pembangunan. Sungguhpun begitu garis-pertambahan tetap tertuju pada peningkatan kemajuan lahiriah dan batiniah beserta matra pemerataannya berkeadilan sosial. Tarik menarik antara kebutuhan material dan lingkungan hidup tampaknya terus bersaing, dan di beberapa tempat kondisi lingkungan makin terseret dan terdegredasi akibat eksploitasi untuk mengejar keuntungan materail yang berlebihan. Sejauh ini eksploitasi alam cenderung tak terbatas, sehingga kerusakan lingkungan, mencemaran dan perusakan alam terus berlangsung.

JUMLAH PENDUDUK


Penduduk Indonesia mengalami pertambahan dari 139 juta orang (1979) menjadi 151 juta orang (1983)[1]. Kemudian pada tahun 2014 jumlah penduduk Indonesia menurut data statistik nasional (BPS) mencapai 237.641.913 jiwa, yang terdiri dari laki-laki sekitar 119.630.913 dan penduduk perempuan 118.010.413 jiwa. Dengan jumlah ini berarti Indonesia merupakan salah satu negara besar di dunia, dengan berbagai suku dan kepulauannya. Sebagai negara besar tentu jumlah penduduknya juga besar. Terbukti sekarang indonesia termasuk empat besar Negara dengan jumlah penduduk paling banyak  dibawah China, India dan Amerika Serikat.

Sungguhpun program Keluarga Berencana berhasil menurunkan tingkat kelahiran, namun karena tingkat kematiannya turun lebih cepat, terutama pada usia muda, maka dapat dicirikan : 
  • Ciri Pertama masalah kependudukan kita adalah bahwa jumlah penduduk cenderung semakin bertambah.
  • Ciri kedua masalah kependudukan kita adalah, bahwa bagian besar penduduk kita berusia muda, dan 68% dari penduduk seluruhnya berusia di bawah 40 tahun. Sampai akhir abad keduapuluh ini sebanyak 83,2 juta atau kira-kira 34% dari seluruh jumlah penduduk tahun 2020, akan berusia antara 0 – 14 tahun. Penduduk berusia muda ini berakibat bahwa kelompok pendudk produktif antara 15 – 55 tahun harus menompang keperluan penduduk usia muda dan usia tua.
  • Ciri Ketiga adalah bahwa penduduk kita tidak tersebar merata di antara pulau-pulau kita, sehingga pulau Jawa – Madura dan Bali mengalami tingkat kepadatan penduduk di atas 1200 orang per km2 . Sedangkan di luar Pulau Jawa dan Madura kepadatan penduduk masih berkisar antara 100- 150 orang per km2. Sungguh kepadatan penduduk di luar Jawa – Madura dan Bali tampak kecil, namun karena kekayaan bumi belum terolah sepenuhnya maka tingkat pendapatan penduduk di luar Jawa tidaklah terlalu jauh berbeda dengan keadaannya di Jawa.
  • Ciri Kempat, adalah besarnya penduduk yang memperoleh pendapatan dari sektor pertanian. Sebanyak 80% penduduk kita hidup di pedesaan. Sungguhpun beberapa kota, seperti Surabaya, Jakarta, Medan, Semarang, dan lain-lain, menunjukan pertambahan penduduk besar akibat urbanisasi, namun secara umum pola pembagian penduduk antara kota dan desa menunjukan perubahan marjinal selama sepuluh tahun terakhir ini.
  • Ciri Kelima adalah meningkatnya penduduk yang masuk pasar kerja. Sungguhpun dalam masa 2000-2005 jumlah pekerjakota (urban employment) naik dengan sebesar 3,8% setahun dan pekerja perdesaan (rural employment) naik dengan 4,0% sehingga kedua-duanya melebihi pertambahan tenaga kerja akibat pola usia penduduk muda yang lebih banyak membanjiri pasar-kerja. Sedangkan tawaran-perjaan tidak naik secepat yang meminta kerja. Setiap tahun ditaksir sebanyak 1,5 – 1,7 juta penduduk masuk pasar kerja, sehingga masalah penyerapan tenaga kerja baru memerlukan pembukaan kesempatan kerja yang berlangsung terus-menerus setiap tahun selama 10-20 tahun ke depan ini. Di samping tumbuhnya pencari-kerja baru, cukup banyak penduduk yang belum bekerja penuh (fully employed). Penyerapan dalam lapangan kerja di indonesia ini dipengaruhi musiman. Secara umum bisa dikatakan bahwa tingkat pengangguran bervariasi anatara 2-3% setahun dari jumlah pencarian kerja sebesar 50-56 juta.


SUMBER ALAM DAN LINGKUNGAN



Sumber alam kita umumnya terbagi atas sumber alam yang bisa diperbaharui (Hutan, perikanan, dan lain-lain), dan sumber alam yang tidak bisa diperbaharui, seperti minyak, batubara, gas alam, dan lain-lain. Dari sudut pemakaian, sumber alam yang tidak bisa diperbaharui harus dipakai secara bijaksana. Hasil yang diperoleh dari sumber alam ini perlu dipakai untuk memperbaharui landasan pembangunan daerah yang bersangkutan. Sumber alam yang bisa diperbaharui harus dikelola menurut pola yang mengindahkan kelestarian sumber alam.

Sumber alam bisa pula terbagi atas tanah, air, tanaman pepohonan, sumber aquatis di laut maupun di darat, dan sumber mineral. Permintaan akan sumber alam, khususnya tanah dan air menghadapi tekanan yang cukup besar, terutama di Pulau Jawa Madura dan Bali. Kepadatan penduduk sebesar 1200-1500 jiwa per km2 di Jawa – Madura dan Bali – dengan tingkat pendapatan yang rendah memberi tekanan besar kepada sumber alam tanah, sehingga tanah dikuras habis-habisan. Tanah juga diperlukan untuk pemukiman, pertanian, industrian. Tanah juga diperlukan untuk pemukiman, pertanian, industri dan lain-lain, sehingga permintaan akan tanah semakin besar dan memerlukan kebijaksanaan polaguna tanah yang tepat untuk menampng berbagai macam permintaan ini.

Di luar jawa masalah tanah dipengaruhi oleh primitifnya pola-pertanian peladangan berpindah-pindah, sehingga merusak kesuburan tanah. Secara umum diperkitakan bahwa setiap tahun rata-rata 100.000 ha menjadi tanah kritis akibat pengurasan tanah dan kegiatan peladangan. Sementara itu penebangan hutan setiap tahunnya telah mencapai jutaan hektare, sehingga terjadi kerusakan kawasan hutan yang makin meluas.

Permintaan juga semakin naik terhadap penggunaan air. Air diperlukan untuk irigasi, indsutri, air minuman, reaksi, dan lain-lain. Jumlah penduduk yang memerlukan air terus bertambah, sedangkan penyediaan air tetap dan kemampuan alam menahan air makin berkurang. Menurut para ahli, laju pertambahan permintaan akan air berhadapan dengan menurunnya kemampuan bumi menyerap air, mengakibatkan bahwa pada akhir abada keduapuluh ini kita akan mengalami defisit air. Sumber alam lainnya seperti tanaman, perpohonan, sumber aquatis dan sumber mineral sangat bergantung pada cara pengelolaannya. Yang penting di sini adalah bahwa faktor lingkungan hidup perlu diperhitungkan dalam pengelolaan sumber alam ini. Masalahnya adalah, kemiskinan dan keterbelakangan kita – khususnya dalam penghayatan lingkungan hidup – mendesak keperluan untuk mengelola sumber alam secara tepat dan efektif sehingga kurang mengindahkan faktor lingkungan hidup. Langkah kebijaksanaan eco-development – mengusahakan keserasian pembangunan dengan pengembangan lingkungan hidup perlu dikembangkan. Faktor pembatas utama adalah kemampuan skill untuk melakukannya.



TEKNOLOGI DAN KEBUDAYAAN



Sejalan dengan pengelolaan sumber alam secara lestari penting untuk bisa mengembangkan gaya dan pola hidup yang serasi dengan kemampuan daya dukung alam. Dalam hubungan ini maka pengembangan teknologi yang serasi dengan keperluan menyerap tenaga kerja dan peningkatan daya dukung alam menjadi penting. Masalahnya adalah bahwa dunia internasional mengembangkan tekonologi yang padat modal dan hemat tenaga kerja, sesuai dengan kondisi negara maju yang banyak melahirkan innovasi dan teknologi baru. Sebaliknya negar-negara berkembang kurang memiliki modal dan kesempatan menyebar-luaskan teknologi yang lebih serasi dengan lingkungan tanah airnya. Disamping itu keadaan persaingan dunia dan desakan waktu mendorong masyarakat kita untuk memperhatikan pertambahan teknologi. Kepentingan (interest) pengusaha di pasaran dunia mendesak pengenalan teknologi di tanah air kita yang mungkin belum perlu. Sebaliknya, tidak sertanya indonesia dalam arus teknologi yang berkembang di dunia, bisa memencilkan perkembangan ilmu dan keahlian kita. Perkembangan teknologi tidak terepas dari pertambahan ruang lingkup kebudayaan kita. Kebhinekaan pola kebdayaan kita menyebabkan kemampuan bertahan terhadap kebudayaan luar tidaklah sama, sehingga proses penyesuaian tidak serupa. Dalam proses perubahan ini perlu diperhatikan matra-matra kebudayaan yang perlu diubah bagi kelancaran proses pembangunan berkelanjutan.

SOLUSI :

  • Memperbaiki sistem dan pendekatan program Keluarga Berencana nasional. Program tersebut harus lebih intensif dan makin meluas dengan menekankan pemahaman dan penyadaran pada masyarakat, sehingga KB dapat mencapai sasaran pembangunan dan nyata dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat. Dengan begitu KB menjadi alternatif dalam mengurangi angka kelahiran dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
  • Melakukan upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup melalui reboisasi terutama di hulu sungai dan di lahan-lahan kritis. Peogram reboisasi jangan hanya politis tetapi harus benar-benar realistis dan dapat dilaksanakan di semua daerah dengan melibatkan masyarakat, terutama masyarakat di sekitar kawasan hutan.
  • Hutan dan keragaman hayatinya harus terpelihara sebagai warisan alam bagi generasi yang akan datang. Oleh karena itu program reboisasi harus menjadi kewajiban individual dan nasional, agar masyarakat menyadari bahwa lingkungan alam merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Dalam kaitan ini penting dilaksanakan program transmigrasi untuk penyebaran penduduk pada daerah-daerah yang kurang penduduk, agar terjaga keseimbangan demografis.
  • Segala hal yang berhubungan dengan perbaikan lingkngan hidup yang sehat di pemukiman perlu dilaksanakan melalui peningkatan partisipasi masyarakat, membina swadaya masyarakat, membina pemukiman sehat dengan memperhatikan alat, tradisi dan pandangan-pandangan hidup masyarakat setempat.
  • Pembangunan sektor pertanian diharapkan dapat mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida yang menimbulkan pengaruh sampingan pada lingkungan, dan memulai penggunaan pupuk dan obat-obatan organik yang ramah terhadap aspek-aspek lingkungan hidup, ekologi dan ekosistemnya.
  • Penangkapan ikan dengan bahan peledak, racun atau alat penangkap yang merusak perlu dicegah. Penerapan teknologi perikanan yang ramah lingkungan harus diterapkan secara sungguh-sungguh, agar sumber daya perikanan dapat dimanfaatkan secara lestari dan tanggung jawab, dan tidak merusak terumbu karang.

***
[1] Emil Salim, Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Jakarta : LP3S, 1986 ), hal. 5.
Lihat disini, untuk melihat Potret Pertambahan Penduduk Terhadap Kelestarian Alam
Proyeksi Kependudukan Indonesia Tahun 2010 - 2035

30 comments:

  1. nice artikel kak... kayaknya bagus nih buat di realisasikan ke masyarakat hehe
    lanjutkan kam

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih atas kunjungan dan responya :)

      Delete
  2. nice ,menambah infomasi dan pengetahuan nih :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulilah, terimakasih atas kunjungannya :)

      Delete
  3. Artikelnya bermanfaat dan sangat membantu
    Kreatif

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulilah, Terimakasih atas kunjungannya :)

      Delete
  4. Informasi dan pengetahuan yang menarik untuk di baca..... Good Job.... (y)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih gan, udah berkunjung di blog ini :)

      Delete
  5. Its great .. nh
    Bagus bgt artikel nha bsa nambah pengetahuan jg nh

    ReplyDelete
  6. Wah pantes bnyak cowo yg jomblo, wong cwe jumlahnya lebih dikit dibanding cowo.. haha nice info, jd nambah ilmuku :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyah gan, realitanya sudah seperti itu :D jangan patah semangat dalam mencari cinta yah, meski populasi penduduk Indonesia kebanyakan Pria hehe

      Delete
  7. Pembaca perlu menyimak baik-baik dalam membacanya agar bisa dipahami apa yang ditulis, nice artikel mate ;)

    ReplyDelete
  8. Dari Solusi yang saya baca, menurut saya. baik dan bagus gan. "Melakukan upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup melalui reboisasi terutama di hulu sungai dan di lahan-lahan kritis" ini yang harus di galakin sama pemerintah kita saat ini. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin, Semoga aja gan. solusi ini dapat di Gunakan oleh pemerintah kita saat ini. :) terimakasih sudah berkunjung di Blog Saya :)

      Delete
  9. Lagi Nyari Info tentang kependudukan, akhirnya ane nemu disini. Nice Article gan. Bagus buat menambah ilmu :) sukses terus gan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin, Alhamdulilah agan, terimakasih sudah berkunjung di blog ini :D

      Delete
  10. good article..blognya tampilannya menarik. Sukses

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih sudah berkunjung di blog ini. :)

      Delete
  11. Tampilan Blog yang menarik, Artikel yang bagus juga. sukses terus gan :)

    ReplyDelete
  12. iya agan, terimakasih atas kunjungannya. 8-|

    ReplyDelete
  13. terimakasih gan,thx

    Kunjungi gustiwiratama.blogspot.com

    ReplyDelete
  14. udah ane tambah gan sumber ny

    ReplyDelete
  15. Bagus gan, tampilan blognya aku suka. topik yg di angkat juga...
    kunjungi http://chudinbkkbn.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih atas kunjungannya, salam kenal.

      Delete
  16. bagus, menambah informasi bagi saya.
    ayo terus tambah post artikel2 yang lain biar menambah informasi bagi orang lain.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih atas komentarnya. jikalau memang artikel kami bermanfaat untuk anda, insyallah kami akan terus update artikel di blog ini.

      Delete
  17. terimakasih artikelnya sangat membantu menyelesaikan tugas sekolah :)

    ReplyDelete
  18. Artikelnya lengkap dan mudah di mengerti, terima kasih sangat menginspirasi dan menambah wawasan.

    ReplyDelete
  19. Selamat atas prestasi blognya mas.. Menjadi juara 2 tingkat nasional itu luar biasa. Semoga akan semakin banyak blogger hebat tumbuh di negeri kaya raya, Indonesia. Salam blogger

    ReplyDelete

Powered by Blogger.